Baterai lithium ion
Bila sedang memakai adaptor listrik, mana yang lebih baik, baterai
notebook dilepas ataukah dipasang? Sering kali, bahkan berkali-kali
pertanyaan ini dipertanyakan kepada saya. Sebelum saya memberikan tips,
alangkah baiknya Anda mengetahui tentang baterai.
Sekilas Informasi Baterai Laptop
Pertama, perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable
battery) itu ada beberapa tipe. Yang sering digunakan untuk barang
elektronik umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan Lithium based
(Lithium-ion). Untuk laptop, saat ini hampir bisa dipastikan semuanya
menggunakan jenis Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih
besar, baterai Lithium-ion juga lebih ramah lingkungan dibandingkan
dengan baterai NiCd yang sangat beracun.
Mengetahui perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena
karakteristik keduanya sangat berbeda. Pada baterai NiCd,
elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di
dasar) karena pengaruh gravitasi, ketika disimpan terlalu lama (disimpan
di gudang). Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat
disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya 16 – 24
jam) sebelum digunakan pertama kali.
Baterai lithium ion
Berikut ini adalah karakteristik dari baterai tersebut
- Jika package battere Li-Ion dibuka, sebetulnya didalamnya mengandung beberapa buah battere kecil yang disebut sebagai CELL. Semakin banyak CELL-nya (artinya semakin banyak battere-nya), akan membuat daya tahan-nya lebih lama. Saat ini jumlah CELL pada Baterai Notebook berkisar antara 4, 6 dan 8 Cell.
Baterai lithium ion
- Jumlah CELL juga akan mempengaruhi berat battere-nya, dan berimbas pada berat notebook secara keseluruhan. Inilah yang menjelaskan kenapa notebook ringan juga menggunakan Baterai dengan jumlah cell sedikit. Misalnya : Notebook ORIS menggunakan Baterai 4-cell.
Baterai lithium ion
- Baterai Li-Ion TIDAK mengenal “Memory Effect”, yaitu suatu kondisi dimana jika battere tidak di-charge sampai full (100%) maka kemampuannya akan berkurang. Jadi tidak ada istilah bahwa jumlah pemakaian charge akan mempengaruhi kondisi Baterai tsb.
- Jika di-charge 100% dan disimpan pada suhu rata-rata 25? maka kemampuan / umur Baterai Li-Ion akan berkurang 20% setiap tahunnya. Ini dalam pemakaian normal.
- Pada saat notebook tidak digunakan, maka charge Baterai sebaiknya rata-rata 40% saja (jangan sampai di-charge penuh). Karena jika keadaan full charge, kondisi itu akan membuat battere lebih banyak kehilangan daya tahannya. Ini juga menjelaskan kenapa jika kita membeli notebook / HP baru, battere selalu TIDAK DALAM KEADAAN PENUH.
- Battere Li-Ion juga akan berkurang kemampuannya apabila suhu menjadi semakin panas. Ini yang menjelaskan kenapa pada notebook Celeron M, daya tahan Baterai semakin berkurang. Celeron M itu tidak memiliki fitur SpeedStep Technology seperti pada Pentium M / Core Duo, sehingga clock speed tidak bisa diturunkan dan membuat notebook semakin panas.
- Teknologi kimia Li-Ion sebetulnya aman apabila digunakan secara wajar dan sesuai petunjuk. Tapi baterai ini juga dapat MELEDAK / TERBAKAR pada kondisi tertentu, seperti pada kondisi panas yang ekstrim dan berlebihan. Sebaiknya jangan meletakkan notebook pada mobil yang terparkir terbuka pada siang hari yg terik !
- Berbeda dengan tipe Baterai lainnya seperti Ni-Cd, Li-Ion dapat di-charged berulang kali tanpa kehilangan kualitasnya. Pada saat Notebook tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya charge Baterai jangan melebihi 40% agar pengurangan umur Baterai tidak terlalu cepat.
- Life cycle baterai Lithium (Li-On) adalah sekitar 400-600 cycle charge dan recharge dimana setelah cycle tersebut maka akan terjadi penurunan kualitas Baterai. Karena lithium saat di charge dari kondisi 1% ke 100% itu dianggapnya sama saja dengan charge dari 99% ke 100%, yakni 1x life cycle. Saat life cyclenya semakin banyak, kapasitas baterai akan semakin berkurang jadi perhatikan metoda cycle recharge anda.
- Ringan. Elektroda baterai terbuat dari Lithium dan karbon. Lithium adalah elemen yang bisa menyimpan energi dalam ikatan atomnya.
- Bertenaga. Dalam 1 kg baterai Li-Ion dapat menyimpan 150 watt-jam. Sedangkan 1kg batterai NiMH (nickel-metal hydride) hanya mampu menyimpan 100 watt-jam
- Kuat. Baterai Li-Ion setiap bulannya akan kehilangan 5% isinya, sedangkan batterai NiMH akan kehilangan 20%
- Awet. Baterai ini mampu melakukan ratusan kali siklus isi dan kuras.
- Tidak perlu menunggu baterai benar-benar habis untuk mengisi ulang
Kekurangan
- Baterai Li-Ion ini umumnya bisa bertahan 2 s/d 3 tahun sejak keluar dari pabriknya, baik digunakan ataupun tidak digunakan.
- Baterai ini tidak tahan suhu tinggi, sehingga dia akan cepat haus apabila sering digunakan pada suhu tinggi.
- Baterai ini akan tamat usianya apabila anda menggunakannya hingga kosong sama sekali.
- Harga lebih mahal, karena memiliki beberapa komponen onboard didalamnya.
- Ada kemungkinan, meskipun sangat kecil, baterai ini meledak & terbakar. Dari berbagai berita, hal ini hanya terjadi pada 2 dari 3 dalam 1 juta baterai. Namun saat ini baterai jenis ini sudah dilengkapi sensor suhu sehingga rangkaian kecil didalamnya akan memutuskan aliran listrik apabila suhu meningkat panas pada saat pengisian atau pemakaian dan berusaha mendinginkannya.
Intinya jgn tralu PARANOID (dengan kata lain pelit) lah sama battery, karena pasti bakal rusak juga.
Kemana saja aliran listrik dari baterai mengalir?
Microsoft, melalui Blog Windows 7 Engineering-nya telah menyusun diagram yang sangat bermanfaat untuk anda guna mengetahui kemana saja aliran listrik di notebook anda mengalir. Pada diagram tersebut terlihat jelas bahwa layar LCD merupakan perangkat yang paling banyak memakan energi dari notebook. Dari diagram itu juga anda dapat membantu kita untuk memaksimalkan penghematan baterai dari notebook/netbook yang anda pakai.
Diagram penggunaan baterai
Oleh karena itu, mengurangi kecerahan/brighness monitor berpengaruh nyata akan ketahanan batere kita.
Penyebab baterai drop
1. Cycle count limit (battery life cycle)
Faktor ini merupakan faktor alamiah yang dimiliki tiap baterai. Jadi,
kita tidak mungkin menambah batasan cycle count yang dimiliki baterai.
Lalu, apakah cycle count itu? Ketika kita menggunakan laptop dari full
charge sampai nyaris habis, kemudian kita charge sampai full lagi, itu
dihitung sebagai 1 cycle. Dengan kata lain 1 cycle = 1 charge + 1
discharge. Perhitungan tersebut tidak selalu dalam satu waktu, jadi
misal hari ini 1 charge kemudian beberapa hari kemudian baru 1
discharge, itu baru dihitung 1 cycle.
Nah, ada spa dengan cycle count ini? Semua baterai Li-ion memiliki
batasan maksimal cycle count sebelum baterai akan mulai menua (berkurang
kapasitasnya), sekali lagi hal ini alami. Batasan cycle count tiap
baterai berbeda-beda, tergantung pabrik pembuatnya dan jenis baterainya.
Rata-rata cycle count baterai laptop adalah berkisar antara 300-500,
meskipun Apple mengklaim bahwa mac book pro buatannya memiliki cycle
count sampai 1000. Intinya adalah jika kita sering charge-discharge
laptop kita, secara otomatis akan mempercepat penuaan baterai laptop.
Ketika cycle count mencapai batasan yang ditetapkan pabrik, maka
kapasitas baterai akan turun hingga 80% dan berangsur-angsur akan terus
turun. Untuk mengetahui cycle count baterai laptop anda saat ini, bisa
menggunakan software (cari di internet ya).
Oleh karena itu,jika kita charge laptop sampai penuh, kemudian kita
cabut powernya kemudian kita gunakan sampai habis, kemudian charge lagi,
itu sama saja tindakan “mempercepat penuaan”, tindakan yang cukup
konyol tapi sering orang lakukan. Kita asumsikan batasannya 300 dan
misalnya kita melakukan 1 cycle tiap hari, maka hitungan kasarnya
setelah 1 tahun baterai akan “habis”. Masuk akal kan? Sehingga akan
lebih aman jika sebisa mungkin kita charge laptop dan tidak perlu
dilepas powernya ketika telah full. Banyak orang takut alasannya karena
akan terjadi overcharge, tapi hal itu sudah bukan masalah pada laptop
jaman sekarang. Jadi, keep charging!
2. DoC (Depth of Charge)
Hal lain yang juga berpengaruh adalah DoC atau kedalaman charge. Dalam
jumlah cycle count yang sama, jika kita charge laptop ketika baterai
tinggal 10% dibandingkan dengan ketika baterai tinggal 50% misalnya,
hasilnya akan berbeda, dan itu berpengaruh terhadap daya tahan baterai.
Sebuah riset menunjukkan bahwa semakin banyak sisa power baterai ketika
mulai charge, maka akan semakin baik untuk usia baterai. Jadi charging
ketika sisa tinggal 90% akan jauh lebih baik dibanding charging ketika
sisanya tinggal 10%. Yup, sekali lagi memang lebih baik charging setiap
saat.
3. SoC (State of Charge)
Ketika laptop tidak digunakan dalam waktu yang lama, sekitar 1 bulan,
maka dianjurkan untuk kondisikan baterai pada state of charge sekitar
40%, atau setidaknya 50%. State of charge adalah istilah untuk sisa
power yang ada dalam baterai. Akan cukup riskan bagi baterai jika
disimpan dalam waktu lama dalam kondisi full charged, yang akan
berakibat pada berkurangnya usia baterai secara signifikan. Hal ini
terlepas dari apakah baterai dilepas dari laptop maupun tidak.
4. Temperature
Hampir semua peralatan elektronik pasti memiliki batas maksimal
temperatur, begitu juga dengan baterai. Panas yang berlebihan memang
tidak berpengaruh pada cycle count, tapi dapat merusak baterai secara
langsung. Sebisa mungkin jangan sampai panas baterai melebihi 30 derajat
celcius. Oleh karena itu, harap diperhatikan pemakaian laptop anda,
apakah sirkulasi udaranya bagus atau tidak, dan juga jangan meletakkan
laptop pada tempat dengan suhu tinggi.*
5. Voltage
Setiap baterai laptop memiliki stander voltase yang berbeda-beda.
Terkait dengan hal tersebut, selalu gunakan charger yang benar-benar
sesuai. Beda charger (beda pabrik pembuat) sangat dimungkinkan memiliki
voltase yang berbeda meskipun diklaim untuk laptop yang sama. Jika
voltase charger yang digunakan dibawah standar baterai pada laptop kita,
itu relatif aman, tetapi jika lebih tinggi akan berbahaya untuk
baterai, dapat mengakibatkan kerusakan. Jadi, gunakan selalu charger
yang original bawaan dari laptop.
Tools yang membantu maintain batere
Microsoft Fix IT untuk memperpanjang umur baterai laptop battery dan memperbaiki konsumsi baterai
Laptop atau netbook yang dipakai selama berjam-jam kendalanya di
baterai. Untuk membantu pengguna laptop atau Netbook dalam memperbaiki
masalah konsumsi daya terkait dan memperpanjang masa pakai baterai, saat
ini Microsoft telah merilis software yang secara otomatis mendeteksi
pengaturan sistem yang dapat mempengaruhi penggunaan daya listrik,
seperti pengaturan time-out dan sleep, pengaturan tampilan, dan
screensaver, serta mengembalikannya ke pengaturan awal (default).
Microsoft Fix it membantu memperpanjang baterai laptop atau netbook dengan memperbaiki 5 faktor di bawah ini:
- Periode waktu sebelum komputer masuk untuk sleep mode diatur terlalu panjang.
- Penggunaan screen saver bukan mengatur komputer memasuki sleep mode.
- Kecerahan diatur terlalu tinggi.
- Pengaturan power manajemen tidak diatur dengan benar.
- Adaptor nirkabel tidak dioptimalkan untuk penghematan daya.
Beberapa hal yang kurang baik untuk dilakukan, yaitu:
- Jangan Melakukan sistem CdC (Charge Discharge) = “Apabila batrei penuh cabut adaptor, dan setelah habis pasang adaptor”. Semakin sering kita melakukan Charge Discharge (CdC), semakin cepat pula cycle count terpakai, dan efek dari semakin besarnya cycle count akan mengakibatkan backup time battery semakin rendah.
- Jangan membiarkan batere terlalu lama di colokin di laptop kalo gak dipake. Kalo laptop gak mw dipake >1 minggu lebih baik baterenya dicopot
- Jangan pernah tidak menggunakan batere. Saat ini sebagian besar notebook yang beredar menggunakan baterai lithium ion yang lebih ringan dibandingkan dengan NiCAD yang digunakan sebelumnya. Lithium ion yang sekang dipergunakan lebih mudah perawatannya karena Anda tidak perlu menunggu habis baru bisa melakukan recharge ulang untuk mengisinya lagi. Jadi, dalam keadaan belum habis pun tidak diharamkan untuk melakukan pengisian ulang. Akan tetapi, yang perlu diingat, baterai lithium ion tidak dapat disimpan dalam waktu lama tanpa dipakai sama sekali. Baterai ini akan rusak karena senyawa baterai akan mengering.
- Jangan sering-sering cabut batere. Kenapa?? ni penjelasannya:
1. Baterai laptop pada dasarnya mirip dengan fungsi UPS (uninteruptible power supply) pada PC Desktop. Jika terjadi gangguan listrik, misalnya listrik tidak stabil atau mati lampu, maka baterai yang akan memegang peranan penting untuk menjaga listrik untuk komponen laptop.Should I remove the battery when A/C is plugged in?
2. Resiko yang diakibatkan oleh penggunaan notebook tanpa baterai lebih besar dari pada ketika menggunakannya seperti biasa. Sederhananya, harga baterai jauh lebih murah dibandingkan dengan harga komponen laindi notebook (harga batere ORI bisa >600ribu)
3. Masalah lain yg timbul akibat sering bongkar pasang baterai adalah merusak kunci penahan baterai.
The answer is: YES and NO, it depends on the situation. Having a battery fully charged and the laptop plugged in is not harmful, because as soon as the charge level reaches 100% the battery stops receiving charging energy and this energy is bypassed directly to the power supply system of the laptop.
So:
- In a normal usage, if the laptop doesn't get too hot (CPU and Hard Disk around 40ºC to 50ºC) the battery should remain in the laptop socket;
- In an intensive usage which leads to a large amount of heat produced (i.e. Games, temperatures above 60ºC) the battery should be removed from the socket in order to prevent unwanted heating.
Untuk laptop model lama, jangan ngikutin tips ini. Batere klo udah penuh, dicabut (kyk ngecas hape)
Tips dalam penggunaan baterai notebook
- Untuk penggunaan pertama kali charge baterai secara normal.Gak perlu harus cas ampe 6-8 jam dulu baru dipake.
- Setiap Menggunakan Laptop lebih baek jika power adaptor tetap terpasang (di Cas terus).Karena batere tipe-tipe BARU SEKARANG mempunyai CONTROLL BATTERY artinya “jika Full, batere akan stop charging (stand by) jadi laptop otomatis langsung pakai power listrik, Dan Juga Tidak Membuat Batrei Soak/Kembung”.
- Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa harus menunggu baterai sampai (hampir) habis.Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.
- Jaga supaya temperatur tidak terlalu panas.Temperatur tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai berkurang drastis.
- Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar.Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara paling praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas laptop.
- Apabila hendak menyimpan baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk dengan kapasitas 40%. Ada sebuah penelitian yang membandingkan antara baterai yang disimpan dalam kapasitas 40% dengan baterai yang disimpan dengan kapasitas 100%. Hasilnya, baterai yang disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity loss yang lebih besar daripada yang 40%.
- Gunakan laptop secara hemat energi. Dengan menghemat penggunaan energi laptop maka umur baterai bisa bertahan lebih lama.
- Jangan coba-coba charger laen. Jika suatu saat charger laptop kita rusak, jangan sekali-kali memakai charger yang tidak kompatibel dengan laptop kita. Minimal kita jangan memakai charger dari laptop yang berbeda merk, sekalipun keadaannya sangat darurat. Setiap charger dan baterai memiliki karakter arus dan voltase masing-masing. Memakai charger yang tidak kompatibel bisa membuat baterai laptop cepat rusak bahkan bisa panas dan meledak.
Q: Kalo batre udah full charge, adaptornya dilepas ato tetep dicolokkin ya?
A: Tetep dicolokkin aja, karena batre laptop jaman sekarang sudah
memiliki controlling battery, jadi jika batre sudah dalam keadaan full
charge, maka secara otomatis akan stop charging.
Q:Kenapa batre gw kok udah 97% tapi ga mau charge ya?
A: Kondisi ini muncul pada saat laptop menggunakan adaptor yang
kapasitas batrenya sudah penuh. Dan batre dalam kondisi stand by, range
battery dianggap stand by oleh ACPI jika menggunakan adaptor antara 90
s/d 100%.
Q: Bagaimana cara charging yang benar?
A: Yang benar chargingnya itu, sewaktu dipergunakan harus menggunakan
adaptor asli dari laptopnya. Jika sudah penuh, biarkan saja, kan ada
controlle-nya dari battery itu sendiri. Jika battery sudah terisi penuh,
otomatis akan stop charging. dan hindarkan dari panas berlebih untuk
menjaga kondisi battery. Karena rata-rata battery mengaharuskan bekerja
di suhu 20 derajat celcius.
Q: Laptop sering buat main game, jadi kalo main game bagusnya pake batre atau dicolok adaptor seperti di PC?
A: Sayang batterynya, cepat soak nanti kalo dibuat game. lagipula
game bikin panas lappie, klo udah baca FAQ battery tau dong hubunganya
panas dan battery? Iya, mending dicolokin aja adaptornya.
Q: Baterai saya simpan (tidak dipasang di laptop) setelah beberapa
waktu kok tidak bisa dipakai lagi. Karena KATA ORANG kalau baterai mau
awet lebih baik dicabut
A: Didalam BOARD BATTERY terdapat “self discharge/day” parameter
dimana apabila battery tidak dipakai akan mengurangi “Current Capacity”
di BOARD BATTERY , dimana ada minimum CURRENT CAPACITY yang di ijinkan
oleh BOARD BATTERY. Apabila terlalu rendah maka BOARD BATTERY akan
mengaktifkan SAFETY CIRCUIT, alias bunuh diri.
Q: Akibat Sering Charge Discharge (kenapa batre cepet habis ketika dipake)?
A: Lihat Wear Level/Battery Wear misal diatas 4,4%
maka batre kita dalam keadaan penuh g bisa terisi 100% melainkan 95,6% (100-4,4)
BUKTI :
dilihat dari Design Capacity (misal diatas 48,840 mWh), yakni batre awal ketika didesign oleh vendor
tidak sama dengan Total Capacity (misal diatas 46,698 mWh) ketika full charge.
Q: Klo netbook udah ada fitur autocut?
A: Netbook kan laptop keluaran beberapa tahun belakangan, dan udah
ada fitur autocut. Klo gak ada fitur itu, gak mungkin juga kita cabut
batere karena emang udah jadi satu gak bisa dilepas.
gan sya punya laptop ultrabook asus yang type A46CM V2G i core 5, apa ada fitur yang otomatis mengehentikkan aliran listrik ke baterey ketika baterei sudah penuh ketika di chas? please answer. thanks
ReplyDeleteKalau untuk fitur otomatis mengenai yang yang seperti itusaya juga kurang tahu.Itu tergantung dari spesifikasi laptop agan. Tapi ada cara gampang nih untuk tes apakah laptop agan masih di aliri arus listrik saat baterai nya dah penuh atau tidak. Nah caranya tuh agan cas laptop agan sambil digunakan tapi usahakan memang dah mau penuh casnya baru di tes biar beterainya tetap terjaga awetnya. ok lanjut nah kalau dah penuh baterai laptop agan. sekarang tinggal gunakan saja beberapa menit sekitar 30 menitlah kalau adaptornya tidak terlalu panas berarti arus berhenti mengalir paa adaptor. Yang jelas adaptor itu panas kalau di aliri listrik jadi kalau agan gunakan laptop sambil di cas terus sudah penuh dan masih tetap di cas beberapa saat dan ternyata adaptor jadi berkurang suhunya berarti arus listrik yang mengalir sudah berkurang
Deletegan u tau gak sofware apa yang bisa mengetahui kondisi dari batre laptop maupun netbook.... moon solusinya gan...
ReplyDeletemaaf gan kalau itu setahu saya tidak ada. Karena kondisi baterai laptop masing2 berbeda. dapat berubah sesuai perlakuan pemakai.
Deletegan kalo wear level baterai tinggi apakah berbahaya ?laptop ane 11% umur 1 tahun.
ReplyDeletewah itu termasuk tinggi gan sebaiknya diusahakan untuk diturunkan. misalnya pakai software baterai care
Deletegan, laptop saya ini baru beli sekitar 1 bulan yang lalu, ASUS X450CC, tapi kok baterainya udah menunjukkan tanda2 mau drop, meskipun nggak terlalu parah sih, gimana caranya supaya performance baterainya kembali seperti semula, mumpung belum terlambat soalnya, mohon bantuannya gan
ReplyDeletememangnya habis dipake apa aja gan?. Jangan2 dipake main game sambil cas. Kalau saran ane sih. coba kalau malam di cas sampe penuh terus paginya coba dinyalaain di pake apa lah terus di lihat kira2 berapa lama tahannya kalau masih 2 jam itu sih masih Ok gan. karena baterai Lp itu kalau g di pake lama malah drop juga. jadi usahaain baterai selalu sampai penuh kalau ngecas
Deletekalo soal ngecas mah selalu penuh saya gan
Deleteemang ngga boleh ya kalo ngegame sambil cas?
nah kalo balikin ketahanan baterainya seperti semula tuh gimana gan?
iya lah gan. setahu saya baterai Litium Ion itu ga tahan panas. Kalo di cas sambil main game apa lagi fifa sampe 3 jam an lebih wah bisa panas banget tuh gan. Kalau mengembalikannya sih sethu saya udah ga bisa gan karena litium Ion itu kalau dah rusak udah ga bisa dperbaiki. Jadi baterainya dijaga baik2 ya gan
Deleteoh, gitu ya, syukron katsiro gan
DeleteGan mau tanya. Ini saya baru beli laptop asus A450cc wx155D. Jika batrai kondisi 10%. Lalu saya cas dlm kondisi mati. Berkisar 3jam indikator batrai itu sudah warna hijau. Jika sdh hijau apa seharusnya di cabut adaptor nya atau di biarkan saja sampai minim 8jam.....?
ReplyDeleteow itu g perlu khawaktir gan. Klo baterainya tipe Li-Ion ya ga perlu lagi di cas ampe 8 jam bgtu. yang penting dah penuh baterainya adaptornya di cabut aja gan.
DeleteGan apakah benar batre yg bisa di bongkar pasang lebih bagus dari pada batre yg menyatu pada laptopnya (unibody) ?
ReplyDeleteSebenarnya tergantung sih. Kalo tempat tinggal kita ga sering mati listrik yah bagusnya baterainya yang bisa di lepas tujuannya untuk menjaga baterai lebih awet. Misalnya nih lagi mau main game berat. nah bisa tuh baterainya di lepas aja dulu jadi Laptop kita jadi kayak PC dulu hehhe. Karena pengoprasian berat pada laptop yang sambil dicharger bisa memperpendek umur baterai Li ion karena ga tahan panas.
Deletegan aku baru pake sony 8 bulan tapi batrainya udah gak mau terisi kalo di cas, udah seharian dicas 1% pun gak terisi.sialnya lagi sony gak garansi batrai, sebelumnya 3 minggu aku gak makek laptop karna lupa pasword setelah aku install pasword terbuka tp malah batrainya yang bermasalah, aku juga sering nonton di laptop 15 jam non stop. mohon bantuannya
ReplyDeleteAduh kalo itu menurut saya udah rusak sell nya gan. Memang baterai laptop ga boleh d gitu in sebenarnya. Kalo untuk pemaikaian lama sebaiknya baterainya d lepas dulu. Saran saya coba aja dulu taro itu baterai di tempat dingin selama 4 jam. Baru setelah itu di cas dalam keadaan mati. selama 5 jam. Habis itu nyalain. Nanti di lihat berhasil tidak
DeleteAne mau nanya gan ..laptop ane a450c dengan designed capacity 44606mwh tp pas diliat pake app HWmonitor full charge capacity nya jadi 38888mwh..apakah masih aman apa sudah drop?
ReplyDeleteKalo yang seperti itu masih tergolong aman gan.
DeleteGan gimana cara agar kita tahu batrei itu 4 cell atau 6 cell?
ReplyDeleteOwi itu bisa di lihat dari spek laptop agan atau lihat ukuran baterainya biasanya yang 6 cell lebih panjang hahahah :D
DeleteAgan mau nyak ni
ReplyDelete:v
ane prna dnger tips dri tmen ane
klau batery LP soak di masukin ke dalam kulkas/lemaripendingin slama 3 hari 3 mlam
pa bner ya
tlong pencerahan.,.,.,.,
ow itu yah bener juga sih. Karena setahuku baterai Li-Ion rusak karena pnas. Say pernah nyaranin bgtu juga ke yang lain tapi g dikulkas juga. Kalo ane mah cuman bilang di ruangan ber AC aja. Tapi kebenaran ilmiahnya saya juga belum tahu heheh
Deletehiks...hiks.. batere laptop sya Li-ion tahun 2013 baru ganti (beli ori-nya aja nabung dulu hiks), terus baru dipakai sekitar 2 bulanan laptop saya rusak, mau service ga sempat-sempat, alhasil batere ga kepake selama 1 th-an lebih, denger-denger seharusnya batere di lepas dari laptop dan disimpan saja jika tidak dipakai lama... dan baru tahu kalau Li-Ion itu dipakai atau ga hanya bertahan 2-3th... haduuuuhh..
ReplyDeletemaaf salah tulis nama di open id-nya jadi linknya beda sama nama authornya :D
Deletehaha sabar yah gan emang gitu li-ion
DeleteGan, mw nanya dunk, ne kira2 spec batre laptop wa :
ReplyDeleteDesigned Capacity : 49717 mWh
Total Capacity : 46564 mWh
Current Capacity : 35699 mWh
Charge/discharge rate : +0,4 W
Tension (Voltage) : 12123 mV
Wear Level : 6,34 %
Total discharge cycles: 0
Pertanyaan utk agan, knpa batre gw g mw terisi lg k 100% (naek %)?? Soalnya batas max terisi batre gw trs turun persentasenya, skrg dah 77% en g naek2 lg... Solusinya ato pencerahannya dunk gan utk gw... Makasih....
udah berapa tahun emang gan? biasanya faktor umur juga ngaruh
DeleteGan mau tanya dong, lp saya di tekan powernya tp ga nyala layarnya. Saya charge batrenya krna lampunya merah, led powernya nyala ijo, led batrenya nyala merah, tp layarnya mati gan.. tp selagi saya charge lp nya lama2 panas.
ReplyDeleteSaya cabut chargeran nya. Saya biarin smpe mati semua lampu lednya (lampu power dan lampu batre) trs stlh 30menitan smw lampu led mati. Trs saya charge lg, nyala led batre wrna merah smpe berubah ijo(biasanya klo iji berarti sudah terisi). Saya ga nyalain powernya gan takut ga nyala lg layarnya, jd saya simpan dulu. Bsknya saya mau nyalain, pas saya nyalain powernya layar nya msh ttp mati.. itu knp, ada solusi nya gan? Trims
ow kalo kayak gtu mas biasanya ad kabel yg g terhubung dari bawah ke layar. atau kemungkinan kedua laptop kpanasan. kalo yg terjadi yg kedua berarti laptop mesti d bersiin gan
DeleteGan batreku ga mau ke caz 100% meski udh dicharge sampe berjam2.. kadang cuma sampe 80 an kadang 90 an. Dan kadang bisa 95. Tpi ko pas 95 % warna lampunya ga mau ijo gan. Mohon sarannya gan
ReplyDeletewah sama gan. saya juga gitu. Nah untuk kondisi itu berarti baterainya udah g sanggup lagi tuk terisi peunuh gan. kalo pun kadang naik berarti waktu itu lagi bisa terisi banyak
Deletegan kalo lagi main laptop sambil di cas terus gpp gan? dan gmn kalo di charge discharge gan?
ReplyDeletemenurut saya sebenarnya g papa gan asal laptop agan punya pengaturan discharge otomatis ketika baterai dah penuh. walaupun masih tercolok casnya
Deletegan gmn cara liat pengaturan nya gan?
Deletelaptop ane acer espire e 14 gan
nah kalo untuk pengaturan internal bgtu saya kurang tahu gan
Deletegan mau tanya laptop saya udah diisi penuh 100%,bru saya lepas dari colokannya nih,bru saya buka google crhome,pas tinggal 70% laptop saya langsung mati,bru saya nyalain lagi tiba" tinggal 5%.
ReplyDeleteItu masalahnya apa ya?mohon bantuannya
Wah kalo dah kayak gitu gan berarti baterai dah mau aus atau tidak bekerja. menurut saya nanti lama kelamaan baterai agan akan begitu terus. Sepertinya sudah harus ganti baterai gan. Memangnya sudah berapa tahun usianya gan?
DeleteBaru 5 bulan
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesorry bro mau nanya nih, laptop gue itu specnya gak terlalu bagus, tapi ketika lagi bermain game sedikit berat "Dota2" itu dalam keadaan tidak charge enggak patah-patah, nah tapi pas di colok charge malah CPU usagenya naik drastis , untuk cooling sistem policenya udah saya activin. Itu kira-kira kenapa yah Mohon wejangannya :)
ReplyDeleteow jelas naik bro. karna cpu nya juga bekerja untuk mengatur charging dan pemakaiannya + game
DeleteLaptop saya kenapa ya tiap dicharge kok berhenti di 89% . Apanya yg brmasalah yaa ?
ReplyDeleteartinya keoptimalan baterai sudah berkurang gan
Deletekalau saat lagi men charge laptop kira2 sudah ada 70% ada tulisan 41 min to full charge itu maksudnya apa ya?
ReplyDeleteow kalo itu artinya pc memprediksi 41 menit lagi baterai penuh
Deletemantap, thanks
ReplyDeletegan,kalo perawatan li po sama li ion apakah sama? laptop ane gl552vx, terus apa kalau mau nge game sambil di cas gak apa apa?
ReplyDeletegan,kalo perawatan li po sama li ion apakah sama? laptop ane gl552vx, terus apa kalau mau nge game sambil di cas gak apa apa?
ReplyDeletebeda jauh gan li ion g than panas dan tidak bisa charging dan discharging dalam jumlah bnyak
Deletenanya gan emg kalo cas baterai saat baterai 10% dibanding dari 50% charge cyclenya naik ya gan? yg kalo dari 10% cuma 300 sampe 500 cyclenya tapi kalau dari 50% udh di cas bisa nyampe 1000 cycle? ane baca2 si gitu di website lain, berhubungan sama Depth of discharge gitu bener gk gan?
ReplyDeleteMisi gan numpang tanya. Saya pake laptop HP pavillion 14. 2 minggu lalu discharge cycle progress laptop saya 0, tp sekarang ini tiba2 jadi 2. padahal saya ngecharge-nya biasa aja ga ada perubahan, charge sampe 100%, terus saya discharge. ketika sudah 10%-20% saya charge lagi sampe 100%, kemudian saya discharge. apa dengan bertambahnya usia laptop (laptop saya umurnya 1 tahun 7 bulan, wear level 0%) terus baterainya juga bertambah cycle progress nya, padahal metode pengisian baterai tetap sama. mohon pencerahan gan. terima kasih.
ReplyDeletenice info gan, terimakasih sudah share
ReplyDeletepower supply 30v 5a
makasih gan sudah share
ReplyDeletehttps://cody.id/produk/power-supply/power-supply-cody-1502d/
Bagaimana cara kita mengetahui tipe/seri batrai laptop? Saya ingin menggantinya.
ReplyDeleteAtau mungkin ada yg tau seri batrai utk laptoop asus x441b ?
halo gan. untuk baterai sebaiknya sesuai dengan merknya gan. Soalnya tiap laptop sudah di desain khusus sesuai dengan baterainya. Mulai dari arus dan tegangan, kalau bisa harus sama. makanya usahakan beli yang ori ya
DeleteBang,kemarin saya baru klaim garansi baterai. Tapi saya lihat di battery report itu design capacity dan full capacity itu sama sebelum digaransiin malahan cycle count nya nambah. Trs serial numbernya jg gk ada. Menurut Abang gimana??
ReplyDelete